Kamis, 22 April 2010

Doa Agar Terhindar Dari Hutang Dan Gelisah

Doa Agar Terhindar Dari Hutang Dan Gelisah


Malam yang hening, bila kita renungkan lebih mendalam terkadang kita tanpa sengaja berhutang karena sebuah kondisi yang memaksa kita. Entah karena kegiatan bisnis yang kita lakukan atau karena terdesak kebutuhan hidup. Masalah yang timbul kemudian malah membuat hidup kita menjadi gelisah.

Maka selain melalui ikhtiar menyelesaikan hutang dengan perencanaan keuangan yang baik juga usaha secara optimal. Berdoalah sebab dengan berdoa sama seperti halnya usaha untuk meningkatkan produktifitas yang kita lakukan. Seperti doa berikut dibawah ini.

Allahuma inni a'udzubika minal hammi wal hazani wa a'udzubika minal ajzi wal kasali wa a'udzubika min ghalabatid dayni wa qahrir rijaali.

'Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kemurungan dan kesusahan, aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan dan aku berlindung kepada-mu dari ketakutan dan kekikiran, aku berlindung kepada-Mu dari tekanan hutang dan paksaan orang lain.'

Amin ya robbal alamin.
sumber : http://agussyafii.blogspot.com/2010/04/doa-agar-terhindar-dari-hutang-dan.html

Sabtu, 17 April 2010

Ratapan Seorang Ibu

Pada suatu malam Jum’at aku berada di suatu pekuburan. Aku tertidur di sana. Dalam tidurku aku bermimpi melihat sebuah kuburan yang membelah. Lalu, keluarlah beberapa orang yang telah mati. Mereka duduk melingkar. Tiba-tiba jatuhlah sebuah talam yang tertutup. Di antara mayat-mayat itu ada anak muda yang disiksa dengan berbagai jenis siksa.

Aku mendekati pemuda itu dan berkata, “Hai anak muda! Ada apa denganmu? Mengapa engkau disiksa sementara kaummu tidak?”

Dia menjawab, “Hai Shalih! Demi Allah, engkau harus menyampaikan apa yang aku perintahkan dan amanahkan kepadamu! Bantulah keterasinganku! Mudah-mudahan Allah menjadikan jalan keluar bagiku dari siksa ini melaluimu.

Ketika meninggal, aku mempunyai seorang ibu. Ibuku mengumpulkan beberapa orang untuk meratapiku. Setiap hari mereka meratapiku. Akibat ratapan itulah aku disiksa api dari kanan dan kiri, dari depan dan dari belakang. Ratapan mereka membuatku mendapat keburukan ini. Mudah-mudahan Allah tidak memberikan kebaikan kepadanya.

Setelah mengucapkan kata-kata itu, pemuda itu menangis. Aku ikut menangis pula.

Lalu ia berkata lagi kepadaku, “Hai Shalih! Tolong engkau temui ibuku.” (Pemuda itu memberi tahu daerah tinggal ibunya)

“Lalu katakan olehmu padanya; Mengapa engkau menyiksa anakmu yang engkau lindungi dari berbagai bahaya?? Mengapa engkau menjerumuskanku ke dalam siksa?? Wahai ibu!! Jika engkau melihatku, sementara berbagai belenggu berada di atas pundakku, rantai mengikat membelit kakiku, dan malaikat menyiksa memukuliku dan menghardikku, engkau akan merasa kasihan kepadaku. Apabila engkau tidak menghentikan perbuatanmu, meratapiku, aku akan mendakwamu pada Hari Penghisaban.”

Aku terbangun kaget aku termenung di tempatku dalam keadaan bingung hingga fajar.

Ketika waktu subuh tiba, aku masuk ke sebuah kampung. Aku tidak punya tekad apapun kecuali mendatangi daerah tempat tinggal ibu anak muda tadi. Aku mendapat kabar dari penduduk kampung tentang sang ibu itu. Aku segera datang ke tempat yang di tunjukkan oleh orang kampung. Ternyata, pintu rumah si ibu itu terbuka. Suara orang-orang meratap terdengar dari dalam.

Aku mengetuk pintu, tampak seorang ibu dengan mengenakan baju hitam. Sementara itu, mukanya tampak hitam akibat banyak menangis dan dipukuli oleh tangannya sendiri.

Dia berkata kepadaku, “Siapakah engkau??”

Aku berkata, “Aku Shalih al-Marri. Pada suatu malam aku menemukan kejadian begini dan begini…” (ia menceritakan kejadian yang dialaminya)

Ketika mendengar apa yang aku katakan, dia pingsan dan tersungkur ke tanah. Ketika sadar ia menangis keras.

Dia berkata, “Duhai anakku! Jika mengetahui akan seperti itu keadaanmu akibat ulahku, aku tidak akan melakukan perbuatan seperti itu. Sekarang aku bertobat dari perbuatan ini.”

Setelah mengucapkan perkataan itu, si ibu masuk ke dalam dan perempuan-perempuan yang ikut meratap dibubarkan. Dia mengganti baju yang tadi ia pakai. Lalu, ia mengeluarkan sebuah kantung kecil yang di dalamnya berisi uang dirham yang sangat banyak.

Dia berkata, “Wahai Shalih! Tolong engkau sedekahkan uang ini atas nama anakku.”

Setelah itu aku berpamitan kepadanya dan mendoakan kebaikannya. Aku pergi untuk menyedekahkan uang tersebut.

Ketika malam Jum’at berikutnya tiba, aku mendatangi lagi perkuburan tersebut. Dan aku tertidur lagi di sana. Dalam tidur itu aku bermimpi melihat ahli kubur keluar dan melingkar. Tiba-tiba sebuah talam meluncur dari atas. Pemuda itu tertawa dan tampak bahagia. Ketika melihatku, dia menghampiriku dan berkata, “Hai Shalih! Semoga Allah membalas kebaikanmu. Allah telah meringankan siksaku. Hal itu disebabkan oleh ibuku sudah tidak meratapiku. Dan apa yang disedekahkannya sampai kepadaku.”

Aku bertanya tentang talam yang turun kepada mereka. Pemuda itu menjawab, “Talam itu adalah hadiah dari orang-orang yang hidup kepada orang yang telah meninggal. Ia berupa sedekah, bacaan dan doa. Sekarang engkau kembali kepada ibuku dan ucapkan salam dariku serta sampaikan semoga Allah membalas kebaikan kepadanya.

Hukum meratapi orang meninggal :

Rasulullah bersabda : “Tidak termasuk golongan kami orang yang menampar pipi dan merobek-robek pakaian dan menyeru dengan seruan jahiliah.” (HR. Bukhari)

Zainab binti Abu Salamah meriwayatkan dari Ummu Habibah isteri Nabi s.a.w. ketika ayahnya, Abu Sufyan meninggal dunia. Dia juga meriwayatkan dari Zainab binti Jahsy ketika saudaranya yang laki-laki meninggal dunia. Kedua isteri Nabi ini tidak memakai uangi-uangian, kemudian ia berkata: “Demi Allah, saya tidak lagi memerlukan uangi-uangian, namun saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda: “Tidak halal seorang perempuan yang beriman kepada Allah dan hari akhir, berkabung karena kematian, lebih dari tiga malam, kecuali atas kematian suami, maka harus berkabung empat bulan sepuluh hari.” (Riwayat Bukhari)

Berkabungnya isteri karena meninggalnya suami adalah wajib yang sama sekali tidak boleh diabaikannya, sebab ada satu riwayat sebagai berikut:

“Telah datang seorang perempuan kepada Nabi s.a.w. kemudian ia berkata: sesungguhnya anak perempuanku ditinggal mati oleh suaminya dan matanya menjadi bengkak (karena menangis), apakah boleh saya suruh dia memakai celak? Maka jawab Rasulullah: Tidak! Dua kali atau tiga kali, tiap kali ditanya selalu menjawab tidak.” (HR. Bukhari dari Ummu Habibah)

Lalu Riwayat pada zaman Umar bin Khattab :

Diriwayatkan, bahwa Umar Ibnul-khattab pernah mendengar sementara perempuan menangis karena kematian Khalid bin al-Walid, kemudian ada sementara orang laki-laki yang hendak melarangnya, maka kepada si laki-laki tersebut, Umar berkata: “Biarkanlah dia menangis karena kematian Abu Sulaiman ini (Khalid bin Walid), selama tangisnya itu tidak menabur-naburkan debu di atas kepalanya dan tidak teriak-teriak.“

sumber : http://un2kmu.wordpress.com

Senin, 12 April 2010

Pasang Iklan & Publisher

Dear teman-teman semua,..

Pada posting kali ini, saya ingin menyampaikan sebuah kabar gembira untuk Anda semua. Kabar gembiranya adalah: telah diluncurkan sebuah jaringan PPC baru, bernamaNegeriAds.Com.

PPC Ads Network lagi? Betul sekali. Tapi tentu, jaringan baru ini tidak akan seperti yang lainnya. Jaringan PPC ini akan lebih user friendly, responsif dan tentunya juga lebih membawa untung untuk semua pihak.

Bagi Anda yang tertarik untuk menjadi advertiser, untuk menyebarkan iklan tentang produk-produk Anda, atau produk-produk yang Anda affiliasikan, bisa mulai mencoba untuk mengiklankannya di jaringan NegeriAds.Com.

Cost per Click (CPC) sangat murah, hanya mulai Rp 400 / klik / iklan. Dan dengan dilindungi oleh sistem Anti Fraud (1 klik / IP / hari), Anda bisa lebih tenang dan yakin bahwa setiap sen uang yang Anda keluarkan tidak sia-sia.

Bagi para affiliate dan reseller, Anda bisa menjadikan jaringan NegeriAds.Com pilihan alternatif (atau bahkan pilihan utama) untuk beriklan. Bagi para product owner, Anda pun bisa melakukan hal serupa plus merekomendasikan jaringan baru ini kepada para affiliate dan reseller Anda (karena persaingan di jaringan PPC lain sudah ketat).

Untuk mereka yang ingin menjadikan blog / website yang sudah dimiliki sebagai sebuahmesin uang, segeralah bergabung menjadi publisher NegeriAds.Com, dan mulai jaring komisi dari klak-klik pengunjung pada blog / website Anda. Pendaftaran publisher 100% GRATIS.

NegeriAds.Com memberikan sharing profit yang adil, 50%-50% antara network owner dan para publisher. Untuk jenis dan ukuran iklan, disediakan berbagai ukuran iklan berbasis text dan gambar dengan standard tampilan yang sesuai dengan ukuran IAB.

Minimum payout hanya Rp 50.000 dan dibayar dalam waktu 7-14 hari setelah request komisi dilakukan. Ini jauh lebih baik daripada banyak jaringan PPC lainnya yang baru melakukan pembayaran setelah 30 atau bahkan 40 hari setelah payout diminta... mana mau nunggu lama-lama.

Pada akhirnya, saya rasa NegeriAds adalah tempat yang tepat bila Anda ingin menjadi seorang Advertoser atau Publisher untuk market Indonesia.

Untuk Anda yang ingin tahu lebih banyak tentang NegeriAds.Com dan ingin mendaftar (sebagai Advertiser atupun Publisher), silakan segera datang ke:

•••> http://negeriads.com/index.php?r=693

Selamat mencoba menjadi publisher NegeriAds.

Salam sukses untuk Anda!